Jumat, 07 Oktober 2022

[Catatan Fei] Angan-Angan yang Tinggal Impian

Maaf ya semuanya, dulu memang Fei pernah janji tidak akan menulis catatan lagi di sini, tapi kali ini ada pengaruhnya (mungkin sedikit, mungkin banyak) sama tulisan Fei dalam beberapa waktu ke depan.

Beberapa yang follow Twitter Fei mungkin sudah tahu, per hari ini Fei melajang lagi. Pacar Fei, yang dulu pernah Fei tulis ceritanya, sudah tidak bisa dihubungi, mendadak lenyap begitu saja. Fei tidak akan cerita panjang lebar alasannya apa, karena tidak baik juga membicarakan keburukan seseorang, apalagi Fei sendiri bukan orang sempurna. Intinya sih, Fei akhirnya mendapat kebenaran yang selama ini entah ditutupi selama bertahun-tahun. Yah, inilah risiko LDR, Fei dulu berpikir dengan naifnya bahwa kalau saling percaya, LDR tidak jadi masalah. Ternyata kepercayaan Fei disalahgunakan, tidak hanya sebulan-dua bulan, namun sembilan tahun selama Fei berhubungan dia, dan delapan tahun selama Fei berpacaran dengannya. Karena sudah sebulan tidak ada kabar, akhirnya Fei yang memutuskan, supaya Fei juga tidak terombang-ambing. Kalau ada yang nanya, apa nggak dikasih waktu lagi aja kah, menurut Fei ini sudah cukup panjang waktunya. Sekalipun dulu katanya ditugaskan, paling lama beberapa hari saja dia tidak bisa dihubungi, setelah itu pasti kontak. Kali ini, kalau chat Fei hanya dibaca, atau bahkan akhirnya tidak sampai sama sekali selama sebulan, tentunya itu tidak normal. Tapi ya sudah lah, mungkin itu keputusannya, Fei juga harus menghormati.

Untuk itu, selama beberapa cerita ke depan, sepertinya Fei tidak akan menulis tentang tentara dulu. Mantan Fei, kalau yang dia akui itu benar, adalah seorang anggota TNI di ibukota sana. Fei tidak akan spill tepatnya jabatan apa, karena Fei sendiri juga mulai meragukan kalau selama ini yang Fei hubungi dan sayangi itu benar seorang tentara. Fei tidak tahu suaranya karena tidak pernah mau ditelepon, Fei tidak tahu apakah dia benar anggota karena dia tidak pernah mau menunjukkan KTA-nya (padahal setahu Fei kita berhak minta KTA untuk membuktikan seseorang itu benar anggota atau bukan). Ya sudah lah, itu kepolosan Fei yang dimanfaatkan seseorang. Semoga dia beroleh berkahnya sendiri.

Ke depan, Fei akan fokus pada usaha Fei untuk bekerja lebih giat dan bahkan mungkin akan menempuh studi lanjut. Selagi Fei punya waktu luang, Fei akan mencoba menulis cerita-cerita lain. Hanya saja, untuk beberapa saat ini Fei mungkin akan memilih cerita polisi lagi, karena Fei juga ada pengalaman kurang menyenangkan dengan (mantan) satpam. Fei juga belum tahu apakah akan mencoba lagi mencari pacar seorang anggota TNI atau Polri (yang terakhir ini bahkan semakin susah dicari), biarlah nanti takdir yang menuntun Fei. Cerita tentangnya yang pernah Fei tulis beberapa tahun tidak akan Fei hapus, toh Fei bisa membayangkan orang lain yang tidak nyata, dan cerita itu sendiri juga tidak nyata.

Untuk mantan pacar Fei, kalau kamu kelak baca ini, terima kasih atas kebersamaan selama sembilan tahun ini. Kita sudah berbagi suka duka, keluhan, canda tawa bersama, walaupun kamu tidak pernah menelepon aku, walaupun kamu tidak pernah video call aku. Saat aku ingin memadu kasih, yang paling baik yang bisa kulakukan hanya lewat chat saja, itu pun kita juga tidak pernah berbicara tentang seks. Sekarang aku tahu kenapa. Kita juga tidak pernah bertemu, namun mungkin ini yang terbaik untuk kita, karena aku jadi lebih mudah melupakanmu, sekalipun kenangan kita begitu banyak selama sembilan tahun ini. Terima kasih atas semuanya, aku tidak menyesal pernah mengenalmu, walaupun sekarang aku sendiri tidak akan pernah tahu kebenarannya. Apapun kebenarannya, biarlah hanya kamu yang mengetahuinya. Kalau kamu masih ingin memberikan kebenaran itu, aku akan tetap menerimanya, sekalipun aku sudah menerima kebenaran versiku sendiri. Namun, sudah saatnya aku melanjutkan hidup tanpamu, karena kamu sendirilah yang memutuskan untuk tidak lagi menghubungiku. Di mana pun kamu berada, semoga kamu sukses dengan kariermu dan studimu. Semoga kamu selalu rukun dengan istrimu dan berbahagia selalu, termasuk dengan anak-anak dan cucu-cucumu kelak.

Andaikan kamu bukan seperti yang kamu ceritakan selama ini, siapapun kamu sebenarnya, semoga kamu juga beroleh hikmahnya kelak. Aku telah mendapatkan pelajaranku sendiri, dan aku yakin Tuhan akan memberikan yang lebih baik untukku.

Selamat tinggal sayang. Kini kau tinggallah fantasi Fei yang perlahan-lahan akan memudar dari impian Fei.