Kamis, 09 Agustus 2012

Bang Togar

Cerita ini hanyalah rekaan semata, kesamaan nama dan tempat hanyalah kebetulan belaka. PERINGATAN: Konten ini mengandung materi dewasa dan homoseksualitas. Jika Anda tidak dapat menerima materi ini, segera tinggalkan blog ini.

Anda mungkin masih ingat dengan kisah Bang Togar yang berjudul I'm (Not) A Slave For You. Saya beberapa kali berbincang dengannya melalui YM. Kisahnya masih berlanjut, ia tidak dapat lepas dari office boy tua itu dan warianya, bahkan sudah sering kali waria itu mengajak temannya sesama waria. Sudah tidak terhitung banyaknya ia harus melayani nafsu bejat mereka yang sesekali cukup sadis, namun apa daya ia tak mampu melarikan diri. Ancaman foto kontolnya yang hendak disebarkan selalu membayangi, sehingga ia harus selalu pasrah menjadi bulan-bulanan. Seorang Bang Togar yang mulanya normal akhirnya pun perlahan-lahan belajar untuk menikmati permainan sesama pria itu, bahkan menurut ceritanya ia sering kali dirangsang ketika masih berseragam lengkap hingga keluar di celana dinasnya. Setelah itu, barulah ia melayani nafsu si office boy dengan menyediakan pantatnya untuk dientot.

Pada mulanya, Bang Togar sempat mengunjungi seorang dukun karena bijinya sakit sekali setelah dipermainkan dengan kasar oleh si waria. Tak dinyana, dukun itu rupanya juga bernafsu pada Bang Togar. Dengan iming-iming kesembuhan, Bang Togar pun melayani nafsu si dukun. Namun, kali ini si dukun tidak sejahat si office boy dan rekan warianya, hanya saja kontolnya jauh lebih besar. Dientot kontol besar untuk pertama kalinya jelas menyakitkan, namun Bang Togar pun akhirnya mencoba terbiasa dengan itu.

Kisah kali ini bukan mengenai Bang Togar dengan si office boy dan rekan warianya maupun dengan si dukun cabul. Karena Bang Togar selalu harus melayani nafsu orang-orang tersebut, dirinya sendiri terkondisikan untuk patuh pada permainan yang kasar. Saya ingin mencoba berinisiatif untuk memberikan Bang Togar sesuatu yang berbeda yang belum pernah ia rasakan: sebuah permainan yang lebih lembut, penuh cinta bukannya nafsu semata, dan mungkin permainan yang tidak terduga. Mudah-mudahan suatu saat nanti kita bisa bertemu Bang.

Ini fantasi saya.

Setelah usai dari tugasnya (kebetulan hari itu dia jaga sif siang) dan kebetulan tidak melayani si office boy maupun si dukun, kami pun pulang ke kos Bang Togar setelah makan malam. Rasa lelah tentunya pasti melanda Bang Togar setelah berjaga seharian, maka saya suruh Bang Togar untuk duduk dan saya pijat punggungnya untuk sekedar meringankan beban yang selama ini menekan dirinya. Erangan pelannya menunjukkan bahwa ia menyukai pijatan saya. Setelah itu, saya mencoba untuk mencium Bang Togar, walaupun awalnya ia menolak (beberapa kali ia mengatakan pada saya ia tidak suka dicium). Sayang penolakannya cukup besar sehingga saya harus menghentikan ciuman itu, agar Bang Togar bisa merasa nyaman kembali untuk melanjutkan permainan. Saya rebahkan Bang Togar di atas kasur sementara saya duduk di sebelahnya. Saya raba-raba dulu wajah Bang Togar, meyakinkan dirinya bahwa ia tampan dan pasti banyak yang mau dengannya (termasuk saya sendiri). Perlahan-lahan turun ke jakunnya, mengatakan betapa jantan suaranya... Turun ke dadanya. Dadanya yang bidang membuat saya harus memainkan salah satu dadanya terlebih dahulu: dada kirinya. Saya usap-usap dari luar, mencoba mencari puting susunya dari luar seragam dinasnya. Sesekali saya akan menelusup ke dalam baju dinasnya, hanya membuka satu kancing saja, dan memainkan putingnya dari baju dalamnya. Saya mainkan terus hingga putingnya melenting. Puas memainkan putingnya, saya menggoda sedikit kontol Bang Togar, mengecek apakah kontolnya sudah berdiri atau belum, dan ternyata kontolnya sudah mengeras di dalam celana dinasnya. Saya elus-elus kontol Bang Togar, sambil meyakinkan Bang Togar bahwa kontolnya menggairahkan. Tidak masalah kalau ukurannya kecil Bang, yang penting bisa tegang dan memuncratkan sperma.

Saya ingin Bang Togar muncrat di celana seperti yang biasa ia alami. Kontolnya yang sudah tercetak jelas terus saya elus-elus, sambil ditekan-tekan di beberapa titik, terutama kepala kontolnya. Batangnya diurut-urut perlahan, kemudian turun ke bawah dan memijat-mijat perlahan bola-bolanya. Saya suruh Bang Togar membuka kakinya lebih lebar supaya lebih leluasa, lalu saya akan membenamkan wajah saya pada kontol Bang Togar dan menghirup aroma kejantanannya. Puas melakukan itu, sedikit iseng saya sentil-sentil bola-bola Bang Togar, lalu kembali saya kembali ke tubuhnya. Kali ini seluruh kancingnya harus dilepas, namun tidak perlu ditanggalkan, karena saya akan menyingkap baju dalam Bang Togar begitu saja. Sambil terus menyervis kontol Bang Togar, saya akan menjilati bagian pusarnya, sesekali turun ke perut bagian bawah sejauh lidah dapat menjangkau, kemudian naik ke dadanya. Saya jilat-jilat salah satu puting susunya, kemudian saya akan hisap seperti bayi. Tak lupa tangan kiri saya tetap memainkan kontol Bang Togar, mempertahankan kekerasan batang kontolnya sampai akhirnya Bang Togar tidak tahan lagi dan muncrat di celana. Selagi muncrat, saya akan tetap memainkan kontolnya sampai Bang Togar benar-benar tidak tahan lagi. Namun permainan belum usai Bang...

Selagi Bang Togar bernafas lega, saya akan melucuti celana Bang Togar. Hanya membuka kait sabuk dan kait celananya, tangan saya akan menelusup ke dalam untuk meraih kontol Bang Togar yang mulai melemas. Bang Togar akan merasa kegelian, namun saya akan meremas-remas kontol itu. Saya baru akan berhenti ketika Bang Togar memohon untuk berhenti. Setelahnya, saya akan membebaskan kontol Bang Togar dari dekapan celana dinasnya. Kontol yang agak lemas itu sedikit belepotan sperma, jadi saya akan bersihkan dengan menjilatinya. Tahan Bang, ini pasti terasa geli, namun lama-lama Bang Togar akan terangsang lagi. Terbukti sudah, setelah saya menjilati kontolnya sampai bersih, kontol Bang Togar sudah ngaceng lagi. Saya terus menjilati bagian-bagian lain kontolnya, menelusuri batang kontolnya hingga ke pangkal untuk menemui dua bola kontolnya yang indah. Saya jilat-jilat keduanya, sesekali menghisapnya sampai Bang Togar merasa ngilu (kalau terasa ngilu, saya akan elus-elus kepala kontolnya supaya tidak terlalu sakit). Pangkal paha Bang Togar pun tidak akan luput dari jilatan saya, dan tentu saja kontolnya tidak saya biarkan menganggur. Kocokan perlahan hingga cepat akan melayani batang kontol Bang Togar selagi saya menjilati pangkal pahanya. Hampir keluar Bang? Tahan dulu Bang!

Saya berikan Bang Togar kesempatan untuk beristirahat sebentar, lalu serangan berikutnya menanti. Kontol Bang Togar akan saya layani di dalam mulut. Diawali dengan jilatan-jilatan di lubang kencing kontol Bang Togar, lalu masuklah kontol Bang Togar ke mulut saya. Perlahan-lahan masuk sampai pangkalnya, lalu saya akan entot kontol Bang Togar dalam mulut saya. Sesekali saya akan berikan kejutan dengan sentilan di bola-bola Bang Togar, namun jangan khawatir Bang, rasanya nikmat. Sesekali saya hanya akan menghisap batang kontol Bang Togar seperti sedotan, menghisap cairan kejantanan Bang Togar yang asin itu, sambil dada Bang Togar kembali saya elus-elus. Mau dikeluarkan Bang? Boleh, saya akan hisap kepala kontol Bang Togar, menjilatinya dengan lidah selagi batang kontol Bang Togar saya kocok. Enak Bang? Keluarkanlah sari pati kejantananmu Bang. Lepaskanlah tekanan itu.

Bang Togar sepertinya kelelahan setelah dua kali muncrat, karena itu saya biarkan Bang Togar tidur terlebih dahulu. Kontol Bang Togar saya selimuti dengan tangan saya, sesekali diberikan remasan dan pijatan lembut. Setelah Bang Togar tertidur pulas, baru kontol Bang Togar saya kocok-kocok sampai berdiri lagi. Tenang saja Bang, kali ini saya tidak akan membuat Bang Togar terbangun, cukup kontolnya saja yang bangun. Saya tidak akan macam-macam, hanya mengocok kontol Bang Togar saja, jadi tidak perlu sampai muncrat Bang. Setelah kelelahan, saya sendiri akan tidur menemani Bang Togar, dengan kontol Bang Togar berada dalam mulut saya. Saya akan ngenyot kontol Bang Togar seperti bayi sampai tertidur. Sampai Bang Togar bangunkan saya dengan kontol yang sudah ngaceng berat, masih dalam mulut saya. Saya akan perah kontol Bang Togar. Kalau Bang Togar ingin coba ngentot, saya sediakan pantat saya untuk Bang Togar. Nikmatilah permainan sesama pria seperti seharusnya Bang. Permainan yang lembut namun jantan, tidak hanya dipenuhi nafsu semata. Bang Togar layak mendapatkannya.

Mudah-mudahan suatu saat nanti kita bisa bertemu Bang. Sampai saat itu tiba, bersabarlah dan bertambah kuatlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda akan dimoderasi sebelum ditayangkan. Berkomentarlah sopan dan terjaga. Promosi akan otomatis dihapus. Tuliskan juga jika Anda tidak ingin komentar ditayangkan (misalnya jika hanya memberi informasi).